Naskah Pidato Pelestarian Budaya

MENUMBUHKAN KESADARAN GENERASI MUDA AKAN PENTINGNYA PELESTARIAN KEBUDAYAAN DAERAH DI KALANGAN REMAJA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA

Karya : Afdina Melya G.F
           

Assalamualaikum w.w. Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat bapak ibu dewan juri. Yang saya hormati bapak ibu guru pendamping. Serta segenap teman-teman peserta yang mudah-mudahan selalu berbahagia. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah senantiasa melimpahkan kasih sayangnya, sehingga kita dapat bertemu di kesempatan yang berbahagia ini dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun. Dan tak lupa pula, salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh barokah ini.
           
Ada pepatah mengatakan ‘tak kenal maka tak sayang’. Oleh karena itu, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Afdina Melya Ganes Febiyanti, perwakilan dari SMP N 1 Galur.
            
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya akan sedikit menyinggung permasalahan pokok mendasar yang kita hadapi di era globalisasi ini, yaitu mengenai “Kesadaran Generasi Muda Akan Pentingnya Pelestarian Kebudayaan Daerah di Kalangan Remaja Sebagai Generasi Penerus Bangsa”.
            
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan letak yang strategis secara geografis dengan berbagai macam kebudayaan. Dan tentu saja, setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas kebudayaannya masing-masing. Sebagai contoh, kebudayaan Kabupaten Kulon Progo. Coba, apa saja sih kebudayaan Kulon Progo itu? Ada yang tau? Kabupaten Kulon Progo memiliki berbagai macam kebudayaan yang patut kita lestarikan seperti tari angguk, jathilan, hadroh, oglek, ketophrak, wayang topeng, inkling, krumpyung, tanjidor, jabur, lengger, reyog, keroncong dan tari radat. Sebelumnya, ada yang pernah melihat pementasan tari radat?  Besar kemungkinan, banyak warga Kulon Progo yang tidak mengetahui apa itu tari radat. Jangankan para pendatang dan generasi muda. Para warga asli Kulon Progo pun mungkin banyak yang belum mengenal tari radat. Sebenarnya, saya pribadi pun belum pernah melihat pementasan tari radat. Tari radat merupakan salah satu tarian tradisional khas Kulon Progo yang keberadaannya hampir punah. Menurut sumber yang ada, tari radat di pentaskan secara berkelompok. Dimulai dengan penari berposisi duduk kemudian mengangguk-anggukkan kepala. Mungkin salah satu gerakan tari radat adalah sebagai berikut.
            
Selain itu, Kabupaten Kulon Progo juga memiliki batik khas yaitu batik dengan motif Geblek Renteng. Geblek Renteng telah menjadi trend di kalangan masyarakat Kulon Progo. Seluruh sekolah di Kulon Progo telah menjadikan batik geblek renteng sebagai seragam identitasnya. Bahkan lembaga pemerintah ataupun lembaga pendidikan pun asudah menerapkannya. Geblek renteng menjadi bagian yang tak terpisahkan dari eksistensi Kabupaten Kulon Progo.
            
Namun seiring dengan perkembangan zaman, semangat untuk melestarikan budaya daerah di kalangan remaja semakin memudar. Hal ini disebabkan oleh semakin derasnya arus globalisasi yang menyeret generasi muda kita ke lembah kebudayaan asing. Sekarang ini, banyak para remaja yang lebih menyukai kebudayaan asing seperti K-POP, Gangnam Style dan sebagainya. Mereka cenderung mengikuti gaya masayarakat barat yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa timur. Budaya asing sangatlah mudah masuk ke Indonesia melalui media elektronik, majalah dan sebagainya. Sehingga, para remaja lebih tertarik untuk mempelajari budaya asing daripada mempelajari budaya daerahnya sendiri. Sebenarnya, sangat manusiawi sekali jika kita sebagai mahluk sosial ingin mengikuti trend-trend terbaru. Namun, pernahkah kita berpikir jika kita terus mengikuti arus tersebut, maka kita akan lupa darimana kita berasal? Kita akan lupa dengan jati diri kita sesungguhnya? Apakah kita ingin seperti peribahasa kacang yang lupa pada kulitnya?
            
Selain itu, pudarnya semangat untuk melestarikan budaya daerah juga disebabkan oleh kurangnya kesadaran untuk melestarikan nilai-nilai budaya daerah kita sendiri. Kini, marak adanya kolaborasi budaya yang merupakan perpaduan antara seni budaya yang satu dengan budaya yang lain. Tentunya, kolaborasi ini harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati, sehingga kebudayaan asli tetap terjaga keaslian dan kelestariannya.
Hadirin yang saya hormati.
            
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kita, terutama generasi muda saat ini harus melestarikan budaya kita sendiri, khususnya budaya daerah kita masing-masing. Kelestarian budaya merupakan tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Masing-masing memiliki peran dan kontribusi yang berbeda. Lantas apa yang harus kita lakukan demi mempertahankan warisan kebudayaan daerah agar tetap lestari?
            
Memang sudah banyak upaya yang telah dilakukan untuk melestarikan kebudayaan daerah. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2011 mengenai pengellaan dan penyelenggaraan pendidikan berbasis budaya. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga memiliki visi yaitu Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah tujuan wisata yang berbasis budaya serta generasi muda yang berprestasi dan mandiri. Pemerintah Kulon Progo juga memiliki misi untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan daerah. Pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk melestarikan budaya daerah.  Namun, upaya-upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa adanya kesadaran dari diri kita masing-masing. Oleh karena itulah, mari kita renungkan bersama. Sudahkah kita sadar akan pentingnya pelestarian budaya? Sudahkah kita bangga dengan kebudayaan kita sendiri? Peranan para remaja sebagai generasi penerus bangsa juga sangatlah besar bagi kelestarian budaya Indonesia, khususnya budaya daerah kita masing-masing. Kesadaran untuk melestarikan nilai-nilai budaya harus ditanam sejak dini.agar nantinya, generasi muda tidak kehilangan kebudayaan yang semestinya menjadi jati diri kita sebagai generasi penerus bangsa.

Hadirin yang saya hormati.
            
Pelestarian budaya daerah bertujuan supaya kebudayaan kita tidak punah dan selalu jaya. Karena kebudayaan tidak dapat diciptakan dengan mudah, apalagi dalam waktu yang singkat. Kesenian merupakan media untuk menyampaikan informasi dari sebagian atau banyak hal tentang kedinamisan sebuah daerah. dengan seni dan budaya, maka sebuah cirri khas dapat diinformasikan lewat pementasan sebuah karya seni. Maka dari itu, mari kita sebagai tunas-tunas bangsa hendaknya menjaga dan melestarikan kesenian dan budaya daerah kita, Kulon Progo yang menjadi cirri khas dan jati diri kita sebagai rakyat Kulon Progo. Mari kita kenalkan pada masyarakat luas, ini lho kita, generasi penerus rakyat Kulon Progo, generasi penerus bangsa Indonesia yang memiliki segudang kebudayaan.
            
Saya berharap, generasi muda dapat menyadari akan arti pentingnya pelestarian budaya agar generasi penerus selanjutnya dapat mengetahui dan ikut melestarikan kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang mereka.
            
Lestarikan budaya kitab sebagai wujud syukur kita kepada Sang Maha Pencipta. Hidupkanlah jati diri kita sebagai rakyat Kulon Progo yang bermartabat. Berikan hak-hak anak cucu kita berupa budaya yang menarik untuk kelangsungan hidup segenap komponen nusa dan bangsa.
            
Lestarikan budaya kita
Anugrah dari sang maha pencipta
Jangan sampai punah belaka
Habis ditelan waktu dan masa

Tanggung jawab kita bersama
Pelestarian budaya kita
Hidupkanlah jati diri kita
Rakyat Kulon Progo yang berbudaya
            

Sekiranya, hanya ini yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat memberi manfaat bagi kita semua. Mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan di hati hadirin semua. Akhir kata, tiada yang paling tepat selain ucapan terima kasih kepada hadirin semua atas waktu dan perhatian yang telah hadirin berikan.
            
Kulon progo berbasis budaya
Yang mana lagi yang paling ternama
Sekiranya hanya itu dari saya
Semoga bermanfaat bagi kita semua
                        Jauh pergi membeli parang
                        Jangan lupa kembali lagi
                        Jika tak ada aran melintang
                        Bolehlah kita berjumpa lagi

Sekian dari saya. Wassalamualaikum w.w.


Komentar