Postingan

A New Beginning

Beginning: A time for looking forward. A time to set new goals, to dream new dreams, to try our wings, and see what lies beyond. Haloo Assalamualaikum teman teman. Setelah sekian lama blog ini tidak terurus, kini penulis hadir dalam wajah baru dan gaya baru. Terinspirasi dari seseorang yang memiliki motto " Verba Volant Scripta Manent" , penulis sadar bahwa menulis merupakan bagian dari perwujudan eksistensi manusia. Pramoedya Ananta Noer juga pernah berpesan, "Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang ditelan masyarakat dan sejarah." Oleh karena itulah, penulis kini sedang mengumpulkan keberanian dan kemauan untuk kembali berkarya. Kembali mengukir sejarah bersama agar tidak hilang ditelan peradaban. Postingan sebelumnya mayoritas berisi sajak, cerpen, dan naskah pidato karya penulis. Namun kini, penulis juga akan berbagi tentang pengalaman pengalaman penulis yang mudah mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca sekali

Naskah Pidato Pelestarian Budaya

MENUMBUHKAN KESADARAN GENERASI MUDA AKAN PENTINGNYA PELESTARIAN KEBUDAYAAN DAERAH DI KALANGAN REMAJA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA Karya : Afdina Melya G.F             Assalamualaikum w.w. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat bapak ibu dewan juri. Yang saya hormati bapak ibu guru pendamping. Serta segenap teman-teman peserta yang mudah-mudahan selalu berbahagia.  Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah senantiasa melimpahkan kasih sayangnya, sehingga kita dapat bertemu di kesempatan yang berbahagia ini dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun. Dan tak lupa pula, salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh barokah ini.             Ada pepatah mengatakan ‘tak kenal maka tak sayang’. Oleh karena itu, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Afdina Melya Gane

Naskah Pidato Pengurangan Resiko Bencana

ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM  DAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA Karya : Afdina Melya G.F Assalamualaikum w.w. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat dewan juri, yang saya hormati Bapak/Ibu guru pendamping, serta segenap teman-teman peserta lomba yang mudah-mudahan selalu berbahagia.             Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah senantiasa melimpahkan kasih sayang-Nya sehingga kita dapat bertemu pada kesempatan yang berbahagia ini dalam keadaan sehat tak kurang suatu apa pun. Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya akan sedikit menyinggung permasalahan pokok mendasar yang kita hadapi baru baru ini, yaitu mengenai “Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana”              Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bumi yang kita tinggali ini semakin tua dan tidak terawat. Saat ini musim hujan dan kemarau menjadi tidak tentu. Suhu bumi semakin panas, badai, banjir dan kekeringan semakin s

Danau Sejuta Kenangan

DANAU SEJUTA KENANGAN Karya : Afdina Melya G.F Lagi-lagi aku termenung di tepi danau. Sendirian. Seharusnya, hari ini menjadi hari yang menyenangkan. Karena sebentar lagi aku akan resmi menjadi siswi sekolah menengah pertama di Yogyakarta. *** Oiya, perkenalkan namaku Afdina, aku tinggal di Perumahan Pesona Gading Cibitung, Bekasi. Rumahku dekat dengan sebuah danau buatan yang diberi nama Danau Telaga Warna. Danau Telaga Warna masih asri dan terawat, karena jauh dari hiruk pikuk kesibukan warga pinggiran kota Jakarta yang membanting tulang demi mencari nafkah. Setiap sore, banyak warga yang sengaja meluangkan waktunya untuk mengunjungi danau tersebut bersama keluarga. Mereka bersenda gurau bersama anggota keluarga sembari melepas penat setelah sehari penuh memeras keringat untuk menghidupi keluarga. Biasanya sepulang sekolah, aku dan kedua sahabatku, Sinta dan Alfian, menyempatkan diri untuk sekedar bercengkrama di Danau Telaga Warna. Bahkan terkadang jika hari libur t

Tuhan Telah Menegurmu

Tuhan Telah Menegurmu Ciptaan:  Apip Mustofa Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan Lewat perut anak-anak kelaparan Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan Lewat semayup suara adzan Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran Lewat gempa bumi yang berguncang Deru angin yang meraung kencang Hujan dan banjir yang melintang pukang Adakah kau dengar?

Doa di Medan Laga

Doa di Medan Laga Ciptaan: Subagio Sastrowardoyo Berilah kekuatan sekeras baja Untuk menghadapi dunia ini, Untuk melayani zaman ini Berilah kesabaran seluas angkasa Untuk mengatasi siksaan ini, Untuk melupakan derita ini Berilah kemauan sekuat garuda Untuk melawan kekejaman ini, U ntuk menolak penindasan ini Berilah perasaan selembut sutra Untuk menjaga peradaban ini, Untuk mempertahankan kemanusiaan ini.

Sajak Harapan

Ya Rabb, Anugerahkan kepadaku, Hati yang tak pernah berhenti, Sentuhan yang tak pernah menyakiti, Jiwa yang tak pernah gelisah, Tangan yang tak henti berbagi, Senyuman yang tak pernah pudar, Kasih sayang tanpa pamrih, Cinta tulus yang tak pernah berakhir, Aamiin. Bukan orang istimewa Afdina